Status Waspada, Kelimutu Ditutup

Jumat, 07 Jun 2013, | 33
Status Waspada, Kelimutu Ditutup
ENDE, TIMEX - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB) telah menetapkan status Gunung Kelimutu dari aktif normal, ke waspada, sejak Selasa (4/6), sekirA pukul 14.00 Wita. Demikian disampaikan Petugas Pengamatan Gunung Kelimutu, Gabriel Rago, melaLui pesan singkat (SMS), ketika dihubungi Timor Express, Kamis (6/6). Hal ini menyebabkan, segala aktivitas yang berkaitan dengan pendakian dan kunjungan ke danau tiga warna tersebut, dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan. "Memang benar, aktivitas Gunung Kelimutu sudah meningkat dari aktif normal, ke waspada. Untuk itu, kami melarang semua aktivitas pendakian maupun kunjungan ke Danau Kelimutu, untuk waktu yang belum ditentukan," jelas Gabriel. Lebih jauh dia menjelaskan, larangan untuk segala aktivitas, diberlakukan sejauh radius dua kilometer dari puncak dan kawah Gunung Kelimutu. Disebutkan Gabriel, beberapa tanda visual dapat dilihat dengan adanya perubahan warna dari ketiga kawah danau tersebut. Dijelaskan, untuk kawah Danau Ko’o Fai Nuwa Muri terjadi perubahan warna dari hijau muda ke warna coklat (kopi susu). Dan, ini sebutnya, terjadi Senin (3/6). Sementara Danau Ata Polo juga berubah warna, dari sebelumnya merah marun menjadi hijau. Perubahan warna Danau Ata Polo, sebut Gabriel, terjadi sejak tanggal 24 Mei 2013 lalu. Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu, Sri Mulyani, juga membenarkan naiknya status Gunung Kelimutu dari aktif normal ke Waspada. Dia menyebutkan, sejak Selasa (4/6), semua pengunjung dan wisatawan sudah dilarang untuk mendekati kawasan danau tiga warna tersebut. "Semua akses ke Gunung Kelimutu kita tutup dulu hingga pemberitahuan lebih lanjut. Sehingga, saya himbau masyarakat untuk tidak ke sana dulu," jelas Sri Mulyani melalui pesan singkatnya. Dijelaskan, beberapa tanda yang bisa dilihat, misalnya banyak tanaman menjadi layu dan bau asap, serta belerang sangat menyengat di lokasi Gunung Kelimutu. Sehingga, pihaknya melarang semua aktivitas di sekitar gunung, dengan radius dua kilometrer dari puncak kawah Gunung Kelimutu. Beberapa warga masyarakat yang mendiami perkampungan Desa Pemo dan Waturaka yang berada di kawasan Gunung Kelimutu, juga mulai waspada. Bahkan, beberapa warga mulai berkemas untuk meninggalkan kampung mereka. Salah seorang warga Desa Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Nagidus Watu, yang dikonfirmasi per telephone, Kamis (6/6), menjelaskan, beberapa warga di desanya kini tengah bersiap mengungsi, meski belum ada perintah dari pemerintah setempat. "Ada warga yang sudah mulai mengemasi barang-barang untuk ungsi, meski pemerintah belum memberikan pengumuman," jelas Nagidus. Dia menyebutkan, tanda-tanda alamiah sudah mulai nampak, dimana banyak binatang sudah mulai keluar dari gunung. Misalnya monyet, ular dan binatang lainnya. Juga beberapa tanaman warga kini mulai layu dan mati. Hal ini menurut dia, sebagai tanda akan terjadi sesuatu. Sehingga warga mulai berkemas-kemas untuk meninggalkan perkampungan mereka. (kr-7/rsy)

0 komentar:

Posting Komentar